Contoh Surat Kronologis Kejadian – Apakah kalian pernah mendengar istilah surat kronologis kejadian? Surat ini adalah dokumen resmi yang dibuat untuk melaporkan atau mengklarifikasi suatu kejadian yang berkaitan dengan hukum, asuransi, atau kepentingan lainnya.
Surat kronologis kejadian sangat penting untuk dibuat dengan benar dan tepat, karena bisa menjadi bukti atau saksi dalam menyelesaikan suatu masalah. Surat ini juga bisa membantu kalian mendapatkan hak atau kewajiban yang sesuai dengan peristiwa yang di alami.
Namun, bagaimana cara membuat surat kronologis kejadian yang baik dan benar? Apa saja yang harus di perhatikan dalam menulis surat ini?
Tentu kalian harus tahu terlebih dahulu bentuk atau contoh suratnya agar dapat membuat sendiri dengan mudah. Oleh karena itu kami akan memberikan beberapa contoh surat kronologis kejadian yang bisa di jadikan referensi sebagai berikut.
Apa itu Surat Kronologis Kejadian?
Surat kronologis kejadian adalah surat yang berisi penjelasan rinci dan berurutan tentang suatu peristiwa yang terjadi. Surat ini biasanya dibuat oleh seseorang yang terlibat atau menjadi saksi dalam peristiwa tersebut. Surat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang peristiwa tersebut kepada pihak yang berwenang. Surat kronologis kejadian memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
- Untuk melaporkan kejadian kecelakaan yang menimpa diri sendiri atau orang lain, baik di jalan, di tempat kerja, maupun di tempat lain. Surat ini dapat digunakan untuk mengajukan klaim asuransi, mendapatkan ganti rugi, atau menuntut tanggung jawab pihak yang bersalah.
- Untuk melaporkan kejadian kematian seseorang, baik karena sakit, kecelakaan, bunuh diri, maupun pembunuhan. Surat ini dapat digunakan untuk mengurus administrasi kematian, mendapatkan hak waris, atau menyelesaikan masalah hukum yang berkaitan dengan kematian tersebut.
- Untuk melaporkan kejadian penipuan, pencurian, perampokan, penggelapan, atau tindak kriminal lainnya. Surat ini dapat digunakan untuk melapor ke polisi, mengembalikan barang yang hilang, atau menuntut ganti rugi dari pelaku.
- Untuk melaporkan kejadian sakit, cedera, atau penyakit yang dialami oleh diri sendiri atau orang lain. Surat ini dapat digunakan untuk mendapatkan perawatan medis, mengajukan klaim BPJS, atau mendapatkan bantuan sosial.
- Untuk melaporkan kejadian kesalahan, kelalaian, atau pelanggaran yang dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain di tempat kerja. Surat ini dapat digunakan untuk mendapatkan sanksi, peringatan, atau pemecatan dari atasan, atau untuk meminta maaf, memperbaiki, atau menebus kesalahan tersebut.
Cara Membuat Surat Kronologis Kejadian yang Baik dan Benar
Untuk membuat surat kronologis kejadian yang baik dan benar, kalian perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Gunakan bahasa yang formal, sopan, dan mudah dipahami. Hindari bahasa yang kasar, emosional, atau berbelit-belit.
- Gunakan format surat resmi yang sesuai dengan standar yang berlaku. Biasanya, surat kronologis kejadian menggunakan format surat dinas atau surat pribadi yang ditujukan kepada pihak yang berwenang.
- Gunakan struktur surat yang terdiri dari: kop surat, nomor surat, perihal, lampiran, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan (jika ada).
- Tuliskan isi surat dengan rinci dan berurutan. Isi surat harus mencakup: identitas diri atau orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut, tanggal dan waktu kejadian, lokasi kejadian, kronologi kejadian, dampak atau akibat kejadian, dan permintaan atau harapan dari penulis surat.
- Sertakan bukti-bukti yang mendukung surat, seperti foto, video, saksi, dokumen, atau barang bukti lainnya. Lampirkan bukti-bukti tersebut dalam surat dan sebutkan dalam isi surat.
- Periksa kembali surat sebelum mengirimnya. Pastikan tidak ada kesalahan ejaan, tata bahasa, atau fakta yang salah dalam surat. Jika perlu, minta bantuan orang lain untuk memeriksa surat.
Contoh Surat Kronologis Kejadian untuk Berbagai Keperluan
Berikut adalah contoh surat kronologis kejadian untuk berbagai keperluan yang bisa kalian jadikan referensi. Kalian bisa menyesuaikan contoh-contoh ini dengan kebutuhan kalian.
1. Contoh Surat Kronologis Kejadian Kecelakaan
Kepada Yth.
PT. Asuransi Sejahtera Jl. Raya No. 123 Jakarta
Perihal: Surat Kronologis Kejadian Kecelakaan untuk Klaim Asuransi
Lampiran: 3 lembar
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Budi Santoso
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 12 Januari 1999
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Islam
Pekerjaan: Pegawai Swasta
Alamat: Jl. Mangga No. 45, Bandung
Nomor Polis: AS-123456789
Dengan ini saya ingin melaporkan kejadian kecelakaan yang menimpa saya pada hari Senin, 15 Januari 2024, sekitar pukul 08.00 WIB, di Jl. Raya No. 67, Jakarta.
Kronologi kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya sedang mengendarai sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi B 1234 CD, dari arah barat ke timur, dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.
- Saat saya mendekati perempatan lampu merah, saya melihat lampu berubah menjadi kuning, lalu saya memperlambat laju sepeda motor saya dan bersiap untuk berhenti.
- Namun, tiba-tiba dari arah belakang saya, datang sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi B 5678 EF, yang melaju dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatannya.
- Mobil tersebut menabrak bagian belakang sepeda motor saya dengan keras, sehingga saya terpental ke depan dan jatuh ke aspal.
- Saya merasakan sakit yang hebat di bagian kepala, punggung, dan kaki saya. Saya juga melihat sepeda motor saya rusak parah, begitu juga dengan mobil yang menabrak saya.
- Saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian segera menolong saya dan menghubungi polisi dan ambulans.
- Polisi yang datang ke lokasi kejadian membuat laporan polisi dan mengambil keterangan dari saya, pengemudi mobil, dan saksi-saksi.
- Ambulans yang datang ke lokasi kejadian membawa saya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
- Di rumah sakit, dokter yang memeriksa saya mengatakan bahwa saya mengalami luka-luka di bagian kepala, punggung, dan kaki saya, serta patah tulang di bagian kaki kanan saya. Dokter juga mengatakan bahwa saya harus menjalani operasi dan rawat inap selama beberapa hari.
- Saya juga mendapatkan surat keterangan dokter dan biaya perawatan medis yang harus saya bayar.
Dampak atau akibat kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya mengalami kerugian materiil berupa sepeda motor yang rusak parah dan biaya perawatan medis yang cukup besar.
- Saya mengalami kerugian immateriil berupa rasa sakit, trauma, dan ketidaknyamanan yang saya rasakan akibat kecelakaan tersebut.
- Saya juga mengalami gangguan dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari saya, karena saya harus absen dari kantor dan beristirahat di rumah sakit.
Permintaan atau harapan saya adalah sebagai berikut:
- Saya meminta PT. Asuransi Sejahtera untuk segera memproses klaim asuransi saya sesuai dengan polis yang saya miliki.
- Saya meminta PT. Asuransi Sejahtera untuk memberikan ganti rugi yang adil dan sesuai dengan kerugian yang saya alami akibat kecelakaan tersebut.
- Saya meminta PT. Asuransi Sejahtera untuk memberikan pelayanan yang baik dan cepat kepada saya sebagai nasabahnya.
Demikian surat kronologis kejadian kecelakaan untuk klaim asuransi ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Saya bersedia untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan. Saya berharap PT. Asuransi Sejahtera dapat menanggapi surat ini dengan segera dan memberikan solusi yang terbaik untuk saya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Budi Santoso
2. Contoh Surat Kronologis Kejadian Kematian
Kepada Yth.
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Timur
Jl. Raya No. 456 Purwokerto
Perihal: Surat Kronologis Kejadian Kematian untuk Administrasi Kematian
Lampiran: 2 lembar
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Siti Aminah
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir: Purwokerto, 10 Februari 1980
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Islam
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Alamat: Jl. Durian No. 12, Purwokerto
Nomor KTP: 1234567890123456
Dengan ini saya ingin melaporkan kejadian kematian suami saya, yaitu:
Nama: Ahmad Fauzi Jenis
Kelamin: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir: Purwokerto, 15 Maret 1978
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Islam
Pekerjaan: Guru
Alamat: Jl. Durian No. 12, Purwokerto
Nomor KTP: 6543210987654321
Kronologi kejadian adalah sebagai berikut:
- Suami saya meninggal dunia pada hari Selasa, 16 Januari 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, di Rumah Sakit Umum Daerah Purwokerto.
- Suami saya sudah menderita penyakit jantung sejak beberapa tahun yang lalu dan rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
- Pada hari Senin, 15 Januari 2024, sekitar pukul 20.00 WIB, suami saya mengeluh sesak napas dan nyeri di dada. Saya segera membawanya ke rumah sakit dengan menggunakan mobil tetangga saya.
- Di rumah sakit, suami saya langsung ditangani oleh dokter dan perawat yang bertugas. Dokter yang memeriksa suami saya mengatakan bahwa suami saya mengalami serangan jantung akut dan harus segera menjalani operasi.
- Saya menyetujui operasi tersebut dan menandatangani surat persetujuan. Saya juga menghubungi keluarga dan kerabat saya untuk memberitahukan kondisi suami saya.
- Operasi berlangsung selama sekitar 3 jam. Namun, sayangnya, operasi tersebut tidak berhasil menyelamatkan nyawa suami saya. Dokter yang mengoperasi suami saya mengatakan bahwa suami saya mengalami komplikasi yang parah dan tidak dapat ditolong lagi.
- Dokter yang mengoperasi suami saya juga memberikan surat keterangan kematian dan surat rujukan untuk mengurus administrasi kematian suami saya.
- Saya sangat sedih dan terpukul mendengar kabar tersebut. Saya bersama keluarga dan kerabat saya mendoakan suami saya agar diterima di sisi Allah SWT.
- Saya juga mengurus jenazah suami saya sesuai dengan syariat Islam. Saya menguburkan suami saya di Tempat Pemakaman Umum Purwokerto pada hari yang sama, sekitar pukul 15.00 WIB.
Dampak atau akibat kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya kehilangan suami saya yang sangat saya cintai dan sayangi. Saya merasa kehilangan sosok yang selama ini menjadi penopang keluarga saya.
- Saya juga kehilangan sumber penghasilan utama keluarga saya. Suami saya adalah guru di sebuah sekolah dasar negeri. Saya hanya seorang ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
- Saya juga harus mengurus dua orang anak saya yang masih kecil, yaitu Rizki (7 tahun) dan Rina (5 tahun). Saya harus memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan mereka seorang diri.
Permintaan atau harapan saya adalah sebagai berikut:
- Saya meminta Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Timur untuk segera mengeluarkan surat keterangan kematian suami saya sesuai dengan surat rujukan yang saya lampirkan.
- Saya meminta Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Timur untuk memberikan bantuan dan kemudahan dalam mengurus administrasi kematian suami saya.
- Saya meminta Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Timur untuk memberikan dukungan moral dan doa kepada saya dan keluarga saya yang sedang berduka.
Demikian surat kronologis kejadian kematian untuk administrasi kematian ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Saya bersedia untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan. Saya berharap Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Purwokerto Timur dapat menanggapi surat ini dengan segera dan memberikan solusi yang terbaik untuk saya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Siti Aminah
3. Contoh Surat Kronologis Kejadian Singkat
Kepada Yth.
Kapolres Purwokerto
Perihal: Surat Kronologis Kejadian Penipuan
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Rini Wulandari
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir: Purwokerto, 20 April 1995
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Kristen
Pekerjaan: Mahasiswa
Alamat: Jl. Nanas No. 34, Purwokerto Nomor KTP: 9876543210987654
Dengan ini saya ingin melaporkan kejadian penipuan yang dialami oleh saya pada hari Kamis, 18 Januari 2024, sekitar pukul 10.00 WIB, melalui media sosial Facebook.
Kronologi kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya mendapatkan pesan dari akun Facebook bernama Dian Sastro, yang mengaku sebagai teman saya dari SMA. Akun tersebut menggunakan foto profil dan sampul yang sama dengan akun Facebook teman saya yang asli.
- Akun tersebut mengajak saya untuk berbincang-bincang dan menanyakan kabar saya. Saya pun menjawab dengan ramah dan mengira bahwa akun tersebut memang milik teman saya yang asli.
- Setelah beberapa menit berbincang-bincang, akun tersebut mengatakan bahwa dia sedang mengalami masalah keuangan yang besar dan membutuhkan bantuan saya. Akun tersebut mengatakan bahwa dia sedang terlilit hutang sebesar Rp 50 juta kepada rentenir dan harus membayar bunga sebesar Rp 10 juta setiap hari.
- Akun tersebut memohon saya untuk meminjamkan uang sebesar Rp 20 juta kepada dia dan berjanji akan mengembalikannya dalam waktu satu minggu. Akun tersebut mengatakan bahwa dia tidak punya orang lain yang bisa dia mintai bantuan selain saya.
- Saya merasa kasihan dan percaya dengan cerita akun tersebut. Saya pun menanyakan nomor rekening dan nama bank yang bisa saya transfer. Akun tersebut memberikan nomor rekening dan nama bank yang berbeda dengan yang biasa digunakan oleh teman saya yang asli.
- Saya tidak curiga dan menganggap bahwa akun tersebut mungkin memiliki lebih dari satu rekening bank. Saya pun segera melakukan transfer uang sebesar Rp 20 juta kepada akun tersebut melalui ATM.
- Setelah saya melakukan transfer, saya mengirimkan bukti transfer kepada akun tersebut dan meminta konfirmasi. Namun, akun tersebut tidak menjawab pesan saya dan malah memblokir saya dari Facebook.
- Saya merasa ada yang tidak beres dan mencoba menghubungi teman saya yang asli melalui nomor telepon yang saya simpan di kontak. Saya pun terkejut ketika teman saya yang asli mengatakan bahwa dia tidak pernah mengirimkan pesan apapun kepada saya dan bahwa akun Facebook yang menghubungi saya adalah akun palsu yang dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
- Saya menyadari bahwa saya telah menjadi korban penipuan dan merasa sangat marah dan kecewa. Saya juga merasa khawatir karena uang yang saya transfer adalah uang tabungan saya untuk kuliah.
- Saya pun segera melaporkan kejadian ini ke bank yang saya gunakan untuk transfer dan meminta bantuan untuk membatalkan transaksi tersebut. Namun, bank mengatakan bahwa transaksi tersebut sudah tidak bisa dibatalkan lagi karena sudah masuk ke rekening tujuan.
- Saya juga melaporkan kejadian ini ke pihak Facebook dan meminta bantuan untuk menutup akun penipu tersebut. Namun, Facebook mengatakan bahwa mereka tidak bisa menutup akun tersebut tanpa adanya bukti hukum yang kuat.
Dampak atau akibat kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya mengalami kerugian materiil berupa uang sebesar Rp 20 juta yang saya transfer kepada akun penipu tersebut. Uang tersebut adalah uang tabungan saya untuk kuliah yang saya kumpulkan selama beberapa tahun.
- Saya mengalami kerugian immateriil berupa rasa marah, kecewa, dan tertipu yang saya rasakan akibat penipuan tersebut. Saya juga merasa tidak percaya lagi dengan orang-orang di media sosial.
- Saya juga mengalami gangguan dalam kuliah dan aktivitas sehari-hari saya, karena saya harus mencari cara untuk mengganti uang yang hilang dan menyelesaikan masalah ini.
Permintaan atau harapan saya adalah sebagai berikut:
- Saya meminta Kapolres Purwokerto untuk segera menindaklanjuti laporan saya dan melakukan penyelidikan terhadap akun penipu tersebut.
- Saya meminta Kapolres Purwokerto untuk memberikan bantuan dan perlindungan hukum kepada saya sebagai korban penipuan.
- Saya meminta Kapolres Purwokerto untuk memberikan sanksi yang tegas dan adil kepada pelaku penipuan dan mengembalikan uang saya yang hilang.
Demikian surat kronologis kejadian penipuan untuk laporan polisi ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Saya bersedia untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan. Saya berharap Kapolres Purwokerto dapat menanggapi surat ini dengan segera dan memberikan solusi yang terbaik untuk saya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Rini Wulandari
4. Contoh Surat Kronologis Kejadian Sakit
Kepada Yth.
PT. BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto
Perihal: Surat Kronologis Kejadian Sakit untuk Klaim BPJS
Lampiran: 5 lembar
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Andi Pratama
Jenis Kelamin: Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir: Purwokerto, 25 Mei 1990
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Hindu
Pekerjaan: Wiraswasta
Alamat: Jl. Melati No. 56, Purwokerto
Nomor BPJS: 1234567890
Dengan ini saya ingin melaporkan kejadian sakit yang dialami oleh saya pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, sekitar pukul 11.00 WIB, di Rumah Sakit Umum Daerah Purwokerto.
Kronologi kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya adalah seorang wiraswasta yang bergerak di bidang kuliner. Saya memiliki warung bakso yang cukup ramai di dekat pasar.
- Pada hari Jumat, 19 Januari 2024, sekitar pukul 17.00 WIB, saya merasa tidak enak badan dan demam. Saya mengira bahwa saya hanya kelelahan karena bekerja seharian. Saya pun minum obat penurun panas dan beristirahat di rumah.
- Namun, pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, saya merasa semakin tidak enak badan dan demam semakin tinggi. Saya juga merasakan sakit di bagian perut dan mual. Saya pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit dengan menggunakan ojek online.
- Di rumah sakit, saya langsung ditangani oleh dokter dan perawat yang bertugas. Dokter yang memeriksa saya mengatakan bahwa saya mengalami infeksi usus buntu akut dan harus segera menjalani operasi.
- Saya menyetujui operasi tersebut dan menandatangani surat persetujuan. Saya juga menghubungi keluarga saya untuk memberitahukan kondisi saya.
- Operasi berlangsung selama sekitar 2 jam. Alhamdulillah, operasi tersebut berhasil dan usus buntu saya berhasil diangkat. Dokter yang mengoperasi saya mengatakan bahwa saya harus menjalani rawat inap selama tiga hari untuk pemulihan.
- Dokter yang mengoperasi saya juga memberikan surat keterangan sakit dan biaya perawatan medis yang harus saya bayar.
Dampak atau akibat kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya mengalami kerugian materiil berupa biaya perawatan medis yang cukup besar. Saya harus membayar biaya operasi, obat-obatan, dan rawat inap yang mencapai Rp 15 juta.
- Saya mengalami kerugian immateriil berupa rasa sakit, ketidaknyamanan, dan kekhawatiran yang saya rasakan akibat sakit tersebut. Saya juga merasa tidak tenang karena harus meninggalkan warung bakso saya yang merupakan sumber penghasilan saya.
- Saya juga mengalami gangguan dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari saya, karena saya harus absen dari warung bakso saya dan beristirahat di rumah sakit.
Permintaan atau harapan saya adalah sebagai berikut:
- Saya meminta PT. BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto untuk segera memproses klaim BPJS saya sesuai dengan kartu BPJS yang saya miliki.
- Saya meminta PT. BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto untuk memberikan ganti rugi yang adil dan sesuai dengan biaya perawatan medis yang saya bayar.
- Saya meminta PT. BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto untuk memberikan pelayanan yang baik dan cepat kepada saya sebagai peserta BPJS.
Demikian surat kronologis kejadian sakit untuk klaim BPJS ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Saya bersedia untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan. Saya berharap PT. BPJS Kesehatan Cabang Purwokerto dapat menanggapi surat ini dengan segera dan memberikan solusi yang terbaik untuk saya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Andi Pratama
5. Contoh Surat Kronologis Kejadian Kesalahan
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Guru SMA Negeri 1 Purwokerto
Jl. Raya No. 234 Purwokerto
Perihal: Surat Kronologis Kejadian Kesalahan untuk Permintaan Maaf
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Dinda Putri
Jenis Kelamin: Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir: Purwokerto, 30 Juni 2006
Kewarganegaraan: Indonesia
Agama: Katolik
Pekerjaan: Pelajar
Alamat: Jl. Mawar No. 78, Purwokerto Nomor Induk Siswa: 123456789
Dengan ini saya ingin melaporkan kejadian kesalahan yang dilakukan oleh saya pada hari Rabu, 17 Januari 2024, sekitar pukul 13.00 WIB, di ruang kelas XI IPA 1.
Kronologi kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya adalah salah satu siswa di kelas XI IPA 1. Saya duduk di bangku paling depan sebelah kanan.
- Pada hari Rabu, 17 Januari 2024, sekitar pukul 13.00 WIB, saya sedang mengikuti pelajaran matematika yang diajar oleh Bapak/Ibu Guru.
- Saat Bapak/Ibu Guru sedang menjelaskan materi tentang fungsi kuadrat, saya merasa bosan dan mengantuk. Saya pun mengambil handphone saya dari dalam tas dan mulai bermain game online.
- Saya tidak menyadari bahwa Bapak/Ibu Guru melihat saya sedang bermain handphone. Saya juga tidak mendengarkan penjelasan Bapak/Ibu Guru sama sekali.
- Tiba-tiba, Bapak/Ibu Guru memanggil nama saya dan meminta saya untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan. Saya pun kaget dan bingung karena saya tidak tahu jawabannya.
- Bapak/Ibu Guru kemudian meminta saya untuk menyerahkan handphone saya dan menunjukkan apa yang sedang saya mainkan. Saya pun menuruti perintah Bapak/Ibu Guru dengan malu dan takut.
- Bapak/Ibu Guru sangat marah ketika melihat bahwa saya sedang bermain game online yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Bapak/Ibu Guru juga menegur saya di depan kelas dan mengatakan bahwa saya tidak sopan dan tidak menghormati Bapak/Ibu Guru.
- Bapak/Ibu Guru kemudian menyita handphone saya dan mengatakan bahwa saya harus membuat surat kronologis kejadian kesalahan untuk permintaan maaf kepada Bapak/Ibu Guru. Bapak/Ibu Guru juga mengatakan bahwa saya harus mengulang materi yang sudah diajarkan dan mengikuti tes ulang.
Dampak atau akibat kejadian adalah sebagai berikut:
- Saya mengalami kerugian materiil berupa handphone yang disita oleh Bapak/Ibu Guru. Saya tidak bisa menghubungi orang tua atau teman saya melalui handphone tersebut.
- Saya mengalami kerugian immateriil berupa rasa malu, bersalah, dan menyesal yang saya rasakan akibat kesalahan saya. Saya juga merasa tidak nyaman karena mendapat teguran dari Bapak/Ibu Guru di depan kelas.
- Saya juga mengalami gangguan dalam belajar dan aktivitas sehari-hari saya, karena saya harus membuat surat kronologis kejadian kesalahan untuk permintaan maaf, mengulang materi yang sudah diajarkan, dan mengikuti tes ulang.
Permintaan atau harapan saya adalah sebagai berikut:
- Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Guru atas kesalahan yang saya lakukan. Saya menyadari bahwa saya telah melanggar aturan sekolah dan tidak menghargai Bapak/Ibu Guru sebagai guru saya.
- Saya meminta Bapak/Ibu Guru untuk memberikan kesempatan kepada saya untuk memperbaiki kesalahan saya. Saya berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi dan lebih fokus dalam belajar.
- Saya meminta Bapak/Ibu Guru untuk mengembalikan handphone saya setelah saya menyelesaikan surat kronologis kejadian kesalahan untuk permintaan maaf, mengulang materi yang sudah diajarkan, dan mengikuti tes ulang.
Demikian surat kronologis kejadian kesalahan untuk permintaan maaf ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Saya bersedia untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan. Saya berharap Bapak/Ibu Guru dapat menerima permintaan maaf saya dan memberikan solusi yang terbaik untuk saya. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Dinda Putri
6. Contoh Surat Kronologis Kejadian Word
Surat kronologis kejadian biasanya dibutuhkan untuk keperluan hukum, administrasi, atau klaim asuransi. Surat ini harus dibuat dengan benar dan tepat agar dapat diterima oleh pihak yang berwenang. Untuk membuat surat kronologis kejadian dalam format word, kalian bisa download dan menggunakan template dokumen berikut.
7. Contoh Surat Kronologis Kejadian PDF
PDF memang format file yang sering digunakan untuk keperluan online. Namun kekurangannya memang sulit untuk diedit. Untuk menggunakan surat kronologis kejadian dalam format pdf, kalian bisa download sebagai berikut.
Kesimpulan
Surat kronologis kejadian adalah surat yang berisi penjelasan rinci dan berurutan tentang suatu peristiwa yang terjadi. Kalian bisa menyesuaikan contoh-contoh di atas dengan kebutuhan kalian. Semoga bermanfaat dan membantu kalian dalam membuat surat kronologis kejadian yang baik dan benar.